Klem yang digunakan oleh Rumah Sunatan adalah klem yang diciptakan oleh dr. Mahdian Nur Nasution, klem ini sudah disesuaikan dengan anatomi anak Indonesia. Selain datang langsung ke alamat yang telah tertera di atas, Mama dan Papa dapat menggunakan layanan pendaftaran online atau layanan sunat dari rumah sehingga lebih praktis.Untuk mengisi celah ini, interventional pain management (IPM) hadir. Pakar nyeri dari Klinik Nyeri dan Tulang Belakang Jakarta, dr Mahdian Nur Nasution, SpBS, menjelaskan IPM adalah subspesialisasi khusus dari tatalaksana nyeri. IPM merupakan prosedur invasif yang minimal yang dapat memberikan kesembuhan yang permanent atau jangka panjang. Dokter spesialis bedah syaraf dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS mengatakan, kebanyakan di negara Melayu termasuk di Indonesia, sunat dilakukan rata-rata diusia 5-13 tahun. Baca juga: Metode Sunat Semakin Berkembang, Teknik bius tidak Gunakan Jarum Suntik. Sedangkan di negara-negara barat dilakukan saat bayi atau dewasa sekalian. Terkait sunat pada anak gemuk, dr Mahdian Nur Nasution SpBS dari Rumah Sunat dr Mahdian bilang pada anak gemuk memang penis cenderung tenggelam atau terpendam karena lemak pubis yang lebih banyak. Nah, metode sunat yang disarankan untuk anak gemuk adalah konvensional atau electric couter.
Selain itu, dr. Mahdian menambahkan, sunat pada laki-laki juga bermanfaat untuk mencegah beberapa penyakit berbahaya. Misalnya saja, mencegah risiko terkena infeksi saluran kemih atau fimosis, mencegah risiko menularnya penyakit seksual pada laki-laki, mencegah kanker penis, serta bisa mencegah pasangannya kelak terkena kanker serviks. Hal
Sunat bagi laki-laki punya manfaat lain, selain mencegah risiko infeksi penyakit seksual menular. - Halaman all